Seven Tools adalah sekumpulan alat/metode yang digunakan untuk membantu proses pengendalian mutu agar lebih terarah, efektif dan efisien. Macamnya ada banyak, sesuai namanya, ada 7 buah. Diantaranya adalah diagram pareto, peta kontrol, dan yang akan dimunculkan di artikel ini yakni diagram ishikawa alias tulang ikan.
Dinamakan diagram Ishikawa, karena ditemukan oleh orang Jepang, yakni Bapak Profesor Ishikawa dan memang bentuknya mirip ikan sih, tulangnya tapi. Hehe.
Baiklah, siapa bilang diagram ini cuma bisa dipakai untuk keperluan pengendalian mutu di industri atau perusahaan. Diagram ini uga bisa dipakai untuk menganalisa kehidupan sehari-hari sampeyan jika mau. Selain itu, alat (seven tools) lain juga bisa dipakai, hanya tinggal menyesuaikan saja.
Berikut adalah contoh penggunaan salah satu seven tools dalam kehidupaaaaaaan :D.
A. Pendahuluan
Dua tahun terakhir, masalah yang muncul pada keseharian saya adalah sulitnya bangun pagi. Bangun pagi yang dimaksud adalah bangun sebelum pukul 5 pagi. Kesulitan bangun pagi dialami tidak hanya pada kondisi sedang liburan/tidak kuliah. Meskipun saat tersebut sedang ada kuliah, bangun pagi tetap menjadi masalah.
Untuk mengetahui penyebab dari masalah tersebut, tool yang saya pilih adalah Diagram Ishikawa. Diagram ishikawa adalah diagram yang menggambarkan hubungan antara akibat dan penyebab yang mungkin. Pada dasarnya diagam ini dapat membantu untuk mengetahui penyebab masalah secara detail dan dapat dijadikan sebagai patokan langkah perbaikan.
B. Analisa
Masalah yang muncul disebabkan oleh beberapa hal, antara lain:
1. Tidur larut/begadang
2. Ada pertandingan bola
3. Rapat, dll
Berikut adalah diagram ishikawa yang menjelaskan faktor-faktor diatas:
Gambar 1. Diagram Ishikawa Susah Bangun Pagi
1. Manusia
Penyebab pertama berasal dari faktor manusia dengan sebab-sebab sekunder yang cukup banyak. Dari faktor manusia penyebab uatam yang dapat saya tulis adalah begadang, susah tidur dan kecapekan. Ketiga faktor diatas sebenarnya kadang-kadang saling terkait, namun saya pisahkan agar lebih mudah dianalisa. Begadang pada dasarnya juga disebabkan oleh kegiatan rapat di UKM dan adanya pertandingan bola pada dini saat menjelang malam hingga dini hari yang terkadang memaksa saya untuk tidak tidur hingga pertandingan dimulai/selesai.
Rapat di UKM biasa mengambil waktu malam hari dan tak jarang belangsung hingga dini hari sehingga hal ini juga berkaitan dengan penyebab kedua yakni kecapekan. Kecapekan ini juga diakibatkan karena biasanya pulang larut dan berjalan kaki dari gelanggang ke kos. Rapat di UKM biasa berlangsung 2-3 kali dalam seminggu. Penyebab lain adalah sulit tidur. Sulit tidur ini biasanya disebabkan oleh kondisi lingkunagn yang kurang mendukung dan maslaah lainnya.
2. Lingkungan
Faktor lingkungan memunculkan penyebab yaitu kondisi kos yang sepi, cuaca yang dingin (mendukung untuk tidur nyenyak) dan kondisi kamar yang gelap. Saat kondisi dingin, biasanya cenderung malas untuk bangun dan memilih melanjutkan tidur. Sedangkan kondisi kamar gelap diakibatkan gorden yang tertutup sehingga terkadang saat bangun pagi dianggap masih terlalu dini.
3. Alat
Fakor ketiga berasal dari alat, yakni alarm. Alarm biasa diset pada pukul 4 atau 5 pagi namun terkadang alat mati karena baterai habis.
4. Metode
Faktor metode memunculkan penyebab yaitu cara tidur dan tempat tidur. Ketika tidur menggunakan kasur, tidur menjadi lebih nyenyak dan bangun pun bisa dipastikan akan siang. Selain itu penggunan selimut dan memutar music pengantar tidur ikut andil menyebabkan kondisi tidur yang nyenyak.
C. Penutup
Secara keseluruhan, dari masalah susah bangun pagi, faktor penyebabnya lebih mengarah pada faktor manusia. Perbaikan perlu ditekankan pada faktor manusia antara lain dengan cara melakukan manajemen waktu dan mencari alternatif waktu kegiatan yang lebih menguntungkan. Prioritas kegiatan harus ditentukan sehingga kondisi tidur larut dan begadang dapat dikurangi sehingga masalah susah bangun pagi dapat diatasi.
Kataliensyiroh 